Kamu mungkin biasa membaca nasihat karir
di majalah atau internet. Tapi, bener nggak sih yang kamu baca itu
bermanfaat buat kamu?
Nasihat karir yang sering kamu baca bisa
jadi hanya bersifat umum. Misalnya, untuk menjadi wiraswasta yang
sukses kamu harus gigih dan pantang menyerah. Hmm…apakah nasihat itu
bisa mengubah sesuatu? Semakin umum sebuah nasihat, biasanya nasihat
itu semakin nggak aplikatif.
Nah, di artikel ini kami mau
berbagi nasihat karir yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.
Walaupun belum tentu mengubah profesimu sebagai karyawan menjadi
miliarder, nasihat ini patut kok kamu dengar. Yuk, simak!
1. Bekerja Dengan ‘Cukup Baik’ Itu Masih Kurang
Jika kamu berpikir bahwa bekerja dengan
‘cukup baik’ itu sudah bagus, mungkin kamu harus berpikir ulang. ‘Cukup
baik’ itu menurut level pekerjaan yang mana? Misalnya, kamu cukup baik
untuk menjadi seorang teller bank. Tapi, apa kamu siap untuk menjadi manager atau kepala cabang?
Pikirkan tentang bagaimana kamu
bisa membuat lompatan di jenjang karirmu. Orang-orang yang bisa
berkontribusi bagi kemajuan perusahaan di masa depan adalah mereka yang
namanya akan diingat. Kamu juga harus bisa belajar secara independen,
tanpa mengandalkan training dari perusahaan. Satu lagi, mereka yang
dipromosikan adalah orang-orang yang bisa memberikan keuntungan secara
bisnis pada perusahaan.
2. Nggak Sekedar Punya Bos; Kamu Butuh Mentor!
Kamu nggak harus bekerja di perusahaan
minyak atau pabrik multinasional yang paling besar di negaramu. Yang
perlu dicatat adalah kepada siapa kamu bekerja. Penting untuk tau bahwa
kamu berada di tempat yang tepat, yaitu bekerja dengan bos yang siap
mengajarkan banyak hal pada kamu.
Bos yang baik akan berperan sebagai
mentor yang dengan senang hati mau berbagi pengalaman. Dengan begitu
kamu akan mengalami pertumbuhan secara individu maupun profesional. Kamu
nggak hanya akan bekerja, tapi juga belajar.
3. Memilih Tempat Kerja Yang Paling Tepat
Selain dengan siapa kamu bekerja, dimana
kamu bekerja juga nggak kalah penting. Itulah alasan mengapa kamu harus
benar-benar berhati-hati dalam melamar pekerjaan. Dimana kamu pernah
bekerja dan apa saja pengalaman kerjamu akan tertulis di Curriculum Vitae (CV). Jadi, memilih tempat kerja tanpa pertimbangan matang bisa mengerdilkan image-mu.
Sekalipun kamu dulu lulusan sarjana dengan predikat cum laude, kamu tetap nggak akan terlihat keren kalau ketahuan bekerja di PT Malas Bahagia
(bukan nama sebenarnya). Intinya, kamu nggak akan bisa belajar dan
dapat ilmu lebih banyak. Lingkungan, sistem, dan tim kerja akan sangat
mempengaruhi kinerja dan perkembangan karirmu.
4. Terlihat Super Sibuk Nggak Selalu Keren
Apakah definisi karyawan yang
berprestasi adalah mereka yang bekerja berjam-jam dan selalu terlihat
sibuk? Bukan. Mengambil terlalu banyak pekerjaan justru memperlihatkan
kalau kamu nggak siap naik jabatan atau dipromosikan. Karyawan yang
cerdas dan berdedikasi tinggi bisa gagal dipromosikan lantaran bekerja
terlalu keras dan terlihat selalu letih lho. Wow!
Jika kamu terlihat selalu sibuk dan
stres, bos justru akan menganggap kalau kamu nggak akan sanggup untuk
pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Kamu pun akan kehilangan
kesempatan untuk mengerjakan proyek baru yang lebih inovatif dan bisa
melatih keterampilanmu.
Bedakan antara mereka yang sibuk dan produktif, ya. kami pernah menuliskan itu sebelumnya disini.
5. Lihat Apa Yang Ingin Kamu Kerjakan
Ketika merencanakan membuat langkah baru
dalam perjalanan karirnya, seseorang mungkin akan memilih merenung di
kamar atau sibuk di dengan internet. Tapi, memutuskan karir seperti apa
yang akan kamu pilih berikutnya nggak akan bisa dilakukan dengan hanya
membayangkan. Kamu harus melihat realita. Jangan membuat keputusan hanya
berdasarkan kira-kira.
Kamu berpikir jadi akuntan itu keren.
Tapi apa profesi itu hanya sekedar melibatkan penghitungan uang? Jangan
salah, para akuntan menghitung ratusan bon yang nilainya bisa miliaran.
Ketika hasil perhitungan akhir ternyata nggak sesuai, mereka harus
mengulang perhitungan dari awal. Bahkan ketika masih belum didapat angka
yang tepat, mungkin mereka harus menambal kekurangan dengan uang mereka
sendiri. Alasannya: mereka nggak bisa menghitung dengan teliti. Kamu
juga harus mempertimbangkan realita ini sebelum memutuskan kuliah
Akuntansi. Jangan terbuai pada sisi-sisi kerennya saja. Sisi
“keras”-nya juga harus kamu hitung.
6. Jangan Menyembunyikan Kegagalan
Nggak adil kalau kita serta merta
melihat kegagalan sebagai cermin ketidakmampuan atau kelemahan
seseorang. Sebaliknya, kegagalan bisa dilihat sebagai pertanda bahwa
seseorang berani mengambil risiko dan berinovasi. Jujur tentang
kegagalanmu bisa membuat orang lain lebih menghargaimu. Mereka tahu
bahwa kamu berani mencoba dan mengambil risiko.
Tim kerjamu nggak akan melihatmu sebagai
seseorang yang kredibel kalau kamu cuma bisa kasih saran atau nasihat,
sementara kamu belum pernah melakukan apa-apa. Jika kamu bisa
menunjukkan pada tim bahwa untuk mencapai target harus berani mengambil
risiko, maka mereka pun akan siap untuk melakukan hal yang sama. Dengan
kata lain, kamu telah memimpin dengan cara memberi contoh.
7. Pentingnya Menyusun Rencana Karir Dan Mendengar Saran Dari Orang Lain
Banyak orang mungkin hanya berorientasi
pada kenaikan jabatan. Padahal, yang lebih penting adalah bagaimana kamu
bisa menyusun rencana karirmu sendiri. Kamu ingin memulai karirmu
sebagai apa, dan bagaimana proses untuk mencapai puncaknya?
Selain itu, hal yang nggak kalah penting
adalah mendengar saran dari orang lain. Tentu saja orang itu harus
layak untuk memberikan saran. Dia mungkin sudah lebih dulu sukses atau
setidaknya beberapa level di atas pencapaianmu.
Tapi, kamu juga nggak boleh mengikuti
saran itu bagai kerbau dicucuk hidungnya. Kamu perlu menimbang antara
mana saran yang harus diikuti dan mana yang sebaiknya diabaikan saja.
Bagaimanapun, karir itu jadi urusan pribadi masing-masing individu.
Jalan menuju sukses setiap orang berbeda-beda. Setiap orang punya cerita
suksesnya sendiri.
Nah, gimana guys, sudah siap berjuang untuk mencapai sukses? Selamat berjuang dan semoga beruntung, ya!
Mari Kita Saling Menghargai Sesama Blogger
Apabila anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share dimana saja.
Dan jika berkenan mohon mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih.
^_^