Kamu mungkin biasa membaca nasihat karir
di majalah atau internet. Tapi, bener nggak sih yang kamu baca itu
bermanfaat buat kamu?
Nasihat karir yang sering kamu baca bisa
jadi hanya bersifat umum. Misalnya, untuk menjadi wiraswasta yang
sukses kamu harus gigih dan pantang menyerah. Hmm…apakah nasihat itu
bisa mengubah sesuatu? Semakin umum sebuah nasihat, biasanya nasihat
itu semakin nggak aplikatif.
Nah, di artikel ini kami mau
berbagi nasihat karir yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.
Walaupun belum tentu mengubah profesimu sebagai karyawan menjadi
miliarder, nasihat ini patut kok kamu dengar. Yuk, simak!
1. Bekerja Dengan ‘Cukup Baik’ Itu Masih Kurang
bekerja dengan ‘cukup baik’ itu masih kurang via www.50plusfinance.com
Jika kamu berpikir bahwa bekerja dengan
‘cukup baik’ itu sudah bagus, mungkin kamu harus berpikir ulang. ‘Cukup
baik’ itu menurut level pekerjaan yang mana? Misalnya, kamu cukup baik
untuk menjadi seorang teller bank. Tapi, apa kamu siap untuk menjadi manager atau kepala cabang?
Pikirkan tentang bagaimana kamu
bisa membuat lompatan di jenjang karirmu. Orang-orang yang bisa
berkontribusi bagi kemajuan perusahaan di masa depan adalah mereka yang
namanya akan diingat. Kamu juga harus bisa belajar secara independen,
tanpa mengandalkan training dari perusahaan. Satu lagi, mereka yang
dipromosikan adalah orang-orang yang bisa memberikan keuntungan secara
bisnis pada perusahaan.
2. Nggak Sekedar Punya Bos; Kamu Butuh Mentor!
nggak cuma bos, kamu butuh mentor via thriveaftercollege.com
Kamu nggak harus bekerja di perusahaan
minyak atau pabrik multinasional yang paling besar di negaramu. Yang
perlu dicatat adalah kepada siapa kamu bekerja. Penting untuk tau bahwa
kamu berada di tempat yang tepat, yaitu bekerja dengan bos yang siap
mengajarkan banyak hal pada kamu.
Bos yang baik akan berperan sebagai
mentor yang dengan senang hati mau berbagi pengalaman. Dengan begitu
kamu akan mengalami pertumbuhan secara individu maupun profesional. Kamu
nggak hanya akan bekerja, tapi juga belajar.
3. Memilih Tempat Kerja Yang Paling Tepat
pilih tempat kerja yang tepat via slamxhype.com
Selain dengan siapa kamu bekerja, dimana
kamu bekerja juga nggak kalah penting. Itulah alasan mengapa kamu harus
benar-benar berhati-hati dalam melamar pekerjaan. Dimana kamu pernah
bekerja dan apa saja pengalaman kerjamu akan tertulis di Curriculum Vitae (CV). Jadi, memilih tempat kerja tanpa pertimbangan matang bisa mengerdilkan image-mu.
Sekalipun kamu dulu lulusan sarjana dengan predikat cum laude, kamu tetap nggak akan terlihat keren kalau ketahuan bekerja di PT Malas Bahagia
(bukan nama sebenarnya). Intinya, kamu nggak akan bisa belajar dan
dapat ilmu lebih banyak. Lingkungan, sistem, dan tim kerja akan sangat
mempengaruhi kinerja dan perkembangan karirmu.
4. Terlihat Super Sibuk Nggak Selalu Keren
terlalu sibuk nggak selalu keren via brooksbail.com
Apakah definisi karyawan yang
berprestasi adalah mereka yang bekerja berjam-jam dan selalu terlihat
sibuk? Bukan. Mengambil terlalu banyak pekerjaan justru memperlihatkan
kalau kamu nggak siap naik jabatan atau dipromosikan. Karyawan yang
cerdas dan berdedikasi tinggi bisa gagal dipromosikan lantaran bekerja
terlalu keras dan terlihat selalu letih lho. Wow!
Jika kamu terlihat selalu sibuk dan
stres, bos justru akan menganggap kalau kamu nggak akan sanggup untuk
pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Kamu pun akan kehilangan
kesempatan untuk mengerjakan proyek baru yang lebih inovatif dan bisa
melatih keterampilanmu.
Bedakan antara mereka yang sibuk dan produktif, ya. kami pernah menuliskan itu sebelumnya disini.
5. Lihat Apa Yang Ingin Kamu Kerjakan
pahami apa pekerjaanmu via www.rhinomoney.com.au
Ketika merencanakan membuat langkah baru
dalam perjalanan karirnya, seseorang mungkin akan memilih merenung di
kamar atau sibuk di dengan internet. Tapi, memutuskan karir seperti apa
yang akan kamu pilih berikutnya nggak akan bisa dilakukan dengan hanya
membayangkan. Kamu harus melihat realita. Jangan membuat keputusan hanya
berdasarkan kira-kira.
Kamu berpikir jadi akuntan itu keren.
Tapi apa profesi itu hanya sekedar melibatkan penghitungan uang? Jangan
salah, para akuntan menghitung ratusan bon yang nilainya bisa miliaran.
Ketika hasil perhitungan akhir ternyata nggak sesuai, mereka harus
mengulang perhitungan dari awal. Bahkan ketika masih belum didapat angka
yang tepat, mungkin mereka harus menambal kekurangan dengan uang mereka
sendiri. Alasannya: mereka nggak bisa menghitung dengan teliti. Kamu
juga harus mempertimbangkan realita ini sebelum memutuskan kuliah
Akuntansi. Jangan terbuai pada sisi-sisi kerennya saja. Sisi
“keras”-nya juga harus kamu hitung.
6. Jangan Menyembunyikan Kegagalan
jangan menyembunyikan kegagalan via thepreachersword.com
Nggak adil kalau kita serta merta
melihat kegagalan sebagai cermin ketidakmampuan atau kelemahan
seseorang. Sebaliknya, kegagalan bisa dilihat sebagai pertanda bahwa
seseorang berani mengambil risiko dan berinovasi. Jujur tentang
kegagalanmu bisa membuat orang lain lebih menghargaimu. Mereka tahu
bahwa kamu berani mencoba dan mengambil risiko.
Tim kerjamu nggak akan melihatmu sebagai
seseorang yang kredibel kalau kamu cuma bisa kasih saran atau nasihat,
sementara kamu belum pernah melakukan apa-apa. Jika kamu bisa
menunjukkan pada tim bahwa untuk mencapai target harus berani mengambil
risiko, maka mereka pun akan siap untuk melakukan hal yang sama. Dengan
kata lain, kamu telah memimpin dengan cara memberi contoh.
7. Pentingnya Menyusun Rencana Karir Dan Mendengar Saran Dari Orang Lain
menyusun rencana karir via tttectum.com
Banyak orang mungkin hanya berorientasi
pada kenaikan jabatan. Padahal, yang lebih penting adalah bagaimana kamu
bisa menyusun rencana karirmu sendiri. Kamu ingin memulai karirmu
sebagai apa, dan bagaimana proses untuk mencapai puncaknya?
Selain itu, hal yang nggak kalah penting
adalah mendengar saran dari orang lain. Tentu saja orang itu harus
layak untuk memberikan saran. Dia mungkin sudah lebih dulu sukses atau
setidaknya beberapa level di atas pencapaianmu.
Tapi, kamu juga nggak boleh mengikuti
saran itu bagai kerbau dicucuk hidungnya. Kamu perlu menimbang antara
mana saran yang harus diikuti dan mana yang sebaiknya diabaikan saja.
Bagaimanapun, karir itu jadi urusan pribadi masing-masing individu.
Jalan menuju sukses setiap orang berbeda-beda. Setiap orang punya cerita
suksesnya sendiri.
Nah, gimana guys, sudah siap berjuang untuk mencapai sukses? Selamat berjuang dan semoga beruntung, ya!
Mari Kita Saling Menghargai Sesama Blogger
Apabila anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share dimana saja.
Dan jika berkenan mohon mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih.
^_^
Inspirasi
- Kalau Sudah Dengar 13 Lagu Ini, Dijamin Semangatmu Bakal Bangkit Lagi!
- Kumpulan Foto WPAP Keren
- Beginilah Penampakan Sinyal Wifi
- Pertanyaanmu Udah Terjawab: Beginilah Penampakan Sinyal Wifi
- 20 Cara Paling Romantis Melamar Pujaan Hati
- Mau Kaya? Jangan Cuma Menabung Dan Berhemat Seumur Hidup Dong!
- Hal Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Lulus Kuliah Dan Mulai Belajar Mandiri
- 25 Hal Yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Memasuki Usia 25 Tahun
- Lakukan Ini Sekarang Agar Hidupmu Lebih Baik 5 Tahun Mendatang!
- Pacaran Gaya Jadul Yang Mesti Kita Coba Lagi
- Hal Yang Lebih Penting Dari Sekedar Punya Pacar Di Umurmu Yang 20-An
- Ingin Sukses Jadi Jutawan Di Usia 30 Tahun? Ini Rahasianya!
- Anak Muda Terkaya di Asia Merintis Sukses Dari Jadi Karyawan Biasa
- Jangan ngarepin cinta kalau kamu nggak mau usaha
- Habis putus cinta? Waktunya berubah jadi lebih baik lagi!
- Apa Keputusan Kamu Buat Putus Udah Tepat?
- Inilah Tanda-Tanda Kamu Harus Mengakhiri Hubunganmu dengan Si dia
- Saran Asing Tapi Berguna, Buat Kamu yang Masih Mahasiswa
- Begini Nih Cara Ampuh Tetap Produktif Meski Sering Menunda Kerjaan
- Nggak Tau Kemana Arah Hidupmu? Coba Baca Ini Dulu…
- Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Kamu Makin Cerdas
- Suatu hari nanti, kamu akan bersyukur pernah melakukan hal-hal ini!
- Menikah Karena Tuhan Dan Tanpa Pacaran? Emang Bisa?
- Ini dia alasan kenapa kamu harus meninggalkan zona nyamanmu sekarang juga!