Sudah lama saya ingin membahas seputar dunia bisnis, kali ini saya
akan mencoba mengurai tentang bisnis fotokopi yang saat ini masih
menjanjikan dan tentu saja menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi
penggiatnya. Kebetulan saya juga sedang menjalani bisnis fotokopi di
Lampung, tepatnya di daerah Universitas Lampung (Unila). Untuk memulai
bisnis fotokopi ini, tentu saja harus tahu terlebih dahulu kelebihan dan
kekurangan dari bisnis fotokopi. Tahu tantangan apa yang akan dihadapi
ketika menjalankan bisnis serta harus mampu untuk tetap bertahan
meskipun biasanya tantangan yang dihadapi sangat sulit. Banyak pelaku
usaha dibidang fotokopi yang tutup alias gulung tikar karena tidak siap
menghadapi tantangan dan persaingan yang keras di dunia bisnis.
Alahmdulillah bisnis fotokopi yang saya jalani masih bisa bertahan
ditengah-tengah persaingan yang ketat antar pedagang.
Bisnis
fotokopi biasanya akan dibarengi dengan bisnis rental atau print. Untuk
itu, anda harus menyediakan beberapa komputer agar dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan. Kebetulan fotokopi yang saya miliki juga memberikan
layanan print dalam ukuran A4, A3 dan ukuran lainnya. Jadi untuk anda
yang akan memulai bisnis fotokopi harus menyiapkan modal tambahan untuk
membeli komputer dan printer.
Bisnis Fotokopi
Ada
beberapa tips yang dapat saya bagikan untuk memulai bisnis fotokopi
berdasarkan pendapat dan pengalaman yang saya dapatkan selama menjalani
bisnis ini, yaitu:
1. Penentuan Lokasi
Menentukan
lokasi usaha merupakan langkah utama yang harus anda lakukan. Bukan
hanya sekadar mengetahui harga sewa tanah atau bangunan, tapi harus tahu
kondisi pasar yang ditargetkan. Lakukan observasi dengan mengamati
lokasi yang anda targetkan. Biasanya, untuk membuka usaha di bidang
fotokopi tentu mencari tempat yang dekat dengan kampus, sekolah, kantor
pemerintahan atau pasar dimana terdapat banyak orang yang membutuhkan
jasa fotokopi.
Saya sendiri sebelum memulai bisnis fotokopi
melakukan observasi atau pengamatan yang cukup lama sehingga akhirnya
memutuskan untuk membuka usaha fotokopi. Kebetulan ada langganan orang
tua saya di daerah yang saya targetkan dan saya yakini banyak orang yang
menggunakan jasa fotokopi, yaitu di pinggiran kampus hijau Unila. Saya
banyak
sharing dengan pemilik fotokopi langganan orang tua saya
tentang ‘suka duka’ bisnis fotokopi di lokasi tersebut. Jika anda tidak
memiliki kenalan atau orang yang anda kenal di tempat yang anda anggap
strategis, sebaiknya lakukan pendekatan dengan bertanya kepada
orang-orang disekitar. Selain itu, anda juga bisa mengamati orang yang
lalu lalang di daerah tersebut, apakah banyak yang membutuhkan jasa
fotokopi atau tidak. Jika sudah yakin, segera ambil keputusan dan mulai
mencari tahu lebih jauh tentang harga sewa tanah atau bangunan di tempat
tersebut. Jika memiliki modal yang lebih dan sudah yakin pasti akan
banyak pelanggan, bisa saja anda membeli tanah tersebut dan mulai
berbisnis.
Memulai Bisnis Fotokopi
2. Budget
Budget
merupakan hal yang harus dipersiapkan untuk memulai bisnis, baik itu
bisnis fotokopi atau bisnis yang lainnya. Untuk bisnis fotokopi
memerlukan budget yang cukup besar karena untuk 1 buah mesin fotokopi
saja saat memakan biaya sebesar Rp. 30 juta. Dana sebesar itu saja baru
dapat membeli mesin fotokopi ex-impor alias bekas yang didatangkan dari
luar negeri seperti Singapura. Untuk membeli mesin baru dibutuhkan dana
sekitar Rp. 70 -100 juta. Bagi anda yang memiliki dana melimpah dapat
memilih mesin fotokopi yang baru, namun bagi anda yang baru ingin
‘coba-coba’ berbisnis fotokopi dapat membeli mesin ex-impor. Alterntif
lain adalah menyewa mesin fotokopi dengan sistem bagi hasil. Dana yang
dibutuhkan sangat kecil namun harus ada kesepakatan antara kedua belah
pihak. Bagi yang benar-benar hanya ingin mencoba peruntungan bisa
menggunakan sistem sewa ini, namun keuntungan yang didapat tidak bisa
100% milik anda, melainkan ada sekian persen milik orang yang menyewakan
kepada anda.
Perhitungkan juga biaya sewa tanah atau bangunan
untuk tempat usaha anda, jangan sampai mengambil spekulasi terlalu
tinggi. Misalnya anda belum yakin akan tempat tersebut namun sudah mau
menyewa sampai 5 tahun. Lebih baik dana tersebut dialokasikan ke
perlengkapan lain seperti komputer dan printer. Secara kasar, untuk
memulai bisnis fotokopi diperlukan dana sebagai berikut:
Tempat Usaha/tahun Mesin @1
Komputer @5
Printer @5
Etalase @2
ATK
Listrik/bulan
Karyawan @2
Lain-lain
Jumlah | Rp. 10.000.000 Rp. 30.000.000
Rp. 10.000.000
Rp. 3.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 15.000.000
Rp. 350.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 72.850.000 |
Dari
rincian dana di atas, dibutuhkan sekitar Rp. 72.850.000 untuk memulai
bisnis fotokopi. Namun itu dapat berkurang atau justru bertambah sesuai
dengan keinginan anda. Misalnya anda tidak mau membeli mesin fotokopi,
anda lebih memilih menyewa, kemudian anda mau mengerjakan usaha ini
sendiri atau tidak membutuhkan karyawan. Jadi dapat anda kurangi sendiri
dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Ditambah harga di atas
merupakan harga standar yang dapat berubah sewaktu-waktu. Bisa naik atau
turun sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Untuk awal-awal tahun 2014
seperti disebutkan di atas.
3. Bangunan
Selain
lokasi yang strategis, bangunan yang bersih, rapi dan enak dipandang
merupakan salah satu kunci keberhasilan membuka usaha fotokopi. Bangunan
nyaman dan tertata rapi pasti akan menang dibandingkan bangunan yang
kecil dan nampak jorok. Jadi usahakan bangunan yang anda miliki mampu
memberikan kenyaman yang cukup bagi pelanggan yang datang di tempat
usaha anda. Selain harus nyaman dan rapi, fungsi utama bangunan untuk
melindungi aset yang dimiliki jangan sampai tidak diperhatikan seperti
keamanan bangunan, bocor atau tidaknya atap bangunan, sirkulasi udara
yang baik dan lain-lain.
4. Peralatan
Gunakan
mesin fotokopi yang sudah terjamin kualitasnya seperti Canon IR
5000/6000 atau seri lainnya. Mengapa? Karena suku cadang mudah didapat
serta teknisi yang dapat membantu anda untuk memperbaiki mesin fotokopi
gampang dicari. Kendala mesin merupakan faktor resiko yang harus selalu
siap kita hadapi. Biasanya anda harus sudah memiliki teknisi langganan
yang selalu siap jika dipanggil saat terjadi kerusakan. Apalagi bagi
anda yang baru mencoba usaha fotokopi dimana mesin yang anda miliki
hanya 1 buah, jika mesin rusak maka usaha anda akan terhenti dan
pelanggan pun kecewa. Selain mesin fotokopi, peralatan lain seperti
komputer, printer, pemotong kertas, mesin jilid dan lainnya juga harus
memiliki tingkat reliability (kehandalan) yang tinggi. Seperti printer,
jangan menggunakan printer yang mudah rusak sulit diperbaiki. Printer
biasanya memiliki masa pemakaian yang relatif singkat.
Biasanya
terdapat 2 merk printer yang bisa digunakan, yaitu canon dan epson.
Canon terkenal dengan harga yang murah dan kualitas yang bagus, namun
lemah dalam jangka waktu pemakaian. Sedangkan Epson memiliki kualitas
yang bagus dan jangka waktu pemakaian yang panjang, namun harga yang
cukup mahal. Saran yang dapat saya berikan, gunakan keduanya agar jika
terjadi kerusakan pada printer Canon atau Epson dapat di backup dengan
printer yang lainnya. Misal anda memiliki 5 printer, beli 3 printer
Canon dan 2 printer Epson atau sebaliknya. Jika memiliki budget lebih,
saya menyarankan untuk membeli printer Epson seri L yang sudah terbukti
kualitas serta ketahanannya. Kita tidak akan disibukkan mengurus printer
(Canon) yang sebentar-sebentar rusak, anda dapat dengan leluasa
menangani urusan lain seperti melayani pelanggan, keuangan atau yang
lainnya.
5. Karyawan
Karyawan
bukan pekerja yang mutlak menjadi ‘pesuruh’ dalam sebuah organisasi
atau usaha. Karyawan adalah aset berharga yang harus kita jaga, bahkan
jadikan karyawan sebagai partner dalam bekerja sehingga karyawan betah
meskipun pekerjaan yang sering kita terima berat. Namun hati-hati dalam
memilih karyawan karena karyawan sendiri bagaikan mata pisau yang dapat
membantu kita namun dapat juga menghancurkan usaha kita. Jika bisa, cari
karyawan yang sudah berpengalaman dan sedikit tahu tentang seluk beluk
mesin fotokopi agar jika terjadi kendala mesin dapat dimitigasi dengan
cepat tidak harus menunggu teknisi datang. Selain berpengalaman, cari
karyawan yang dapat melayani pelanggan dengan baik. Tentu karyawan yang
murah senyum, gampang bergaul akan lebih disenangi oleh pelanggan
ketimbang pelanggan yang sulit berkomunikasi dan bahkan cenderung
merengut.
Kalau bisa lakukan training terlebih dahulu sebelum
karyawan mulai bekerja. Tidak usah training yang harus mengundang
motivator seperti Mario Teguh, cukup anda sebagai pemilik usaha yang
harus mampu memberikan motivasi terhadap pekerja anda. Jaga terus
komunikasi agar tercipta suasa yang kondusif di dalam lingkungan kerja.
6. Manajemen
Manajemen
disini berkaitan dengan sistem keuangan dan manajerial usaha. Untuk
bisnis sekelas fotokopi, cukup menggunakan pencatatan buku besar yang
tutorialnya banyak beredar di internet. Anda bisa pelajari jika ingin
pencatatan berjalan dengan rapi. Catat setiap pengeluaran dan pendapatan
meskipun itu kecil. Selain keuangan, manajemen diri anda sendiri harus
bisa anda lakukan. Misalnya anda jadwalkan kapan harus buka toko, kapan
harus menyuplai barang, kapan harus membayar gaji pegawai atau jadwal
lainnya sesuai kebutuhan yang anda butuhkan.
Kecenderungan
pelanggan memilih tempat yang nyaman, fasilitas yang lengkap dan
pelayanan yang prima. Jika anda merasa sudah memiliki itu semua, anda
dapat memulai bisnis fotokopi yang anda miliki. Demikian sedikit tulisan
mengenai dunia bisnis di bidang fotokopi. Semua usaha memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, bisnis fotokopi masih sangat
menjanjikan di dikelola dengan tepat. Selamat berbisnis.
Bisnis Fotokopi.